Telah berlangsung Web Seminar APDOVI seri I-1 yang diselenggarakan pada Sabtu, 18 Juli 2020 pukul 09.00 sampai dengan 11.30 WIB. Kegiatan ini merupakan Web Seminar perdana oleh APDOVI dengan tajuk “Mental Training di Era Covid-19 dan Profesionalitas Dosen Vokasi”.
Acara dibuka oleh Moderator, Bapak Maksimus Bisa, S.St.Ft., SKM., M.Fis. (Dekan Fakultas Vokasi Universitas Kristen Indonesia), kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA. (Ketua Umum APDOVI). Dalam kata sambutannya, ia juga memperkenalkan APDOVI (Akademisi Profesi Dosen Vokasi Indonesia). Prinsip dari organisasi ini adalah para anggota dapat berkontribusi atas manfaat yang diperolehnya langsung. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh pengurus dan pengawas dilakukan dalam web seminar berupa kegiatan keilmuan masing-masing dan pelatihan-pelatihan bersertifikat bagi para anggota. Mereka juga diwajibkan mengikuti web seminar series minimal empat kali dalam setahun dan mengikuti ujian sertifikasi minimal satu kali dalam tiga tahun.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan keynote speaker oleh Bapak Dr. Beny Bandanadjaya, S.T., M.T. (Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kemendikbud RI). Ia menjelaskan program utama oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, yaitu ‘Link and Match’ atau keselarasan antara Perguruan Tinggi Vokasi dengan Dunia Kerja, Dunia Usaha, dan Dunia Industri. Bentuk kegiatan link and match yang dicanangkan adalah kurikulum yang disusun bersama industri, dosen atau praktisi dari industri, program magang yang terstruktur, komitmen kuat penyerapan lulusan, bridging program dimana dosen mengenal teknologi di industri, sertifikat kompetensi yang diakui industri bagi lulusan, riset terapan dosen dari kasus nyata di industri, bantuan peralatan laboratorium industri kepada kampus, dan beasiswa/ikatan dinas bagi mahasiswa.
Selanjutnya, materi pertama dipaparkan oleh Prof. Dr. dr. James AP Tangkudung, SportMed., M.Pd. (Guru Besar Program Pascasarjana Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Jakarta) dengan judul “Mental Training (Autogenik Training), Menjadi Sehat Bugar dan Meningkatkan Performance”. Ia menuturkan bahwa autogenik training merupakan salah satu cara melatih bagaimana mengatur diri untuk melawan atau menghilangkan gejala atau sesuatu yang dapat menyakiti diri sendiri. Cara ini dapat kita lakukan untuk menghilangkan stres dalam menghadapi masa pandemi covid-19 ini. Hal ini bekerja dikarenakan otak yang menjadi pusat tubuh akan berfungsi menggerakkan seluruh organ yang ada di dalam tubuh. Sehingga, diri kita akan tersugesti untuk menghilangkan hal-hal yang memiliki dampak negatif pada tubuh. Dalam acara ini, ia juga mempraktekkan beberapa latihan konsentrasi untuk merelaksasikan diri bersama dengan para peserta.
Acara ini dilanjutkan dengan materi berikutnya yang disampaikan oleh Ibu Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, M.A. (Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia) yang berjudul “Aspek Psikologi Terkait dengan Mental Training dan Profesionalitas Dosen Vokasi di Era Covid-19”. Ia mengatakan beberapa hal yang menjadi masalah yang dialami oleh dosen maupun mahasiswa saat terjadi perubahan kegiatan belajar mengajar akibat pandemi covid-19 ini. Terdapat lima tahapan perubahan, yaitu precontemplation, contemplation, preparation, action, dan maintenance. Dalam mengatasi stres akibat perubahan tersebut, setiap orang memiliki masing-masing penawarnya masing-masing untuk menghilangkannya. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa peningkatan kesehatan jiwa dan psikososial juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan emosi positif dan hubungan yang positif dengan orang lain.
Materi terakhir dalam acara ini disampaikan oleh Prof. Dr. Nasronudin dr., Sp.PD-KPTI., FINASIM. (Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga) dengan judul “Peran RS Unair dalam Mendukung Pendidikan Vokasi yang Inovatif, Mandiri, dan Maju”. Ia menyampaikan bahwa RS Unair sudah berkolaborasi dan mengembangkan inovasi dengan fakultas vokasi. Peran mereka adalah sebagai wadah aktifitas pencapaian target dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu di bidang pendidikan berupa IPE (Interprofesional Education) dengan targetnya adalah SDM unggul, di bidang penelitian berupa IPCR (Interprofesional Collaboration and Research) dengan targetnya adalah akademik (publikasi, HAKI), kebijakan, dan bioproduk, di bidang pengabdian masyarakat berupa IPHS (Interprofesional Collaboration in Health Service) dengan targetnya adalah layanan bermutu berstandar nasional dan internasional). Ia juga menjelaskan bahwa RS Unair siap untuk bekerja sama dengan kampus-kampus yang membutuhkan wadah bagi mahasiswanya untuk melakukan kegiatan magang atau industri. Dalam masa pandemi covid-19 ini, RS Unair menyediakan layanan bagi pasien yang memiliki infeksi tersebut. Salah satu inovasi yang dimilikinya adalah beberapa robot yang dikembangkan agar tenaga kesehatan maupun dokter tidak harus selalu berkontak langsung dengan pasien, sehingga kemungkinan penularan virus dapat dikurangi.
Kegiatan ini pun diakhiri dengan kesimpulan dan penutup dari moderator bahwa dalam masa pandemi covid-19 yang sedang berjalan ini, hindari stres dan lakukan mental training yang dapat mengurangi kecemasan akibat perubahan-perubahan yang terjadi.
Foto-foto: