Telah berlangsung Web Seminar APDOVI seri I-2 yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 Juli 2020 pukul 09.00 sampai dengan 11.30 WIB. Kegiatan web seminar kali ini berjudul “Penelitian Terapan, Penelitiannya Dosen Vokasi”.
Web seminar ini dibuka oleh Bapak Arman Faslih, S.T., M.T. (Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oleo) selaku moderator, kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Prof. Dr. Ir. Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA. (Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia) selaku Ketua Umum APDOVI.
Acara ini diawali dengan keynote speaker oleh Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng. (Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristek/BRIN) dengan tajuk “Pengelolaan Kekayaan Intelektual Untuk Mendukung Pengembangan Riset Terapan”. Ia menyampaikan hal terkait pengelolaan kekayaan intelektual, khususnya pada evaluasi teknologi dan kekayaan intelektual. Program yang direncanakan adalah Prioritas Riset Nasional (PRN) dari tahun 2020 sampai dengan 2024. Tujuannya adalah untuk menghasilkan teknologi tepat guna, peningkatan nilai tambah dan hilirisasi, dan substitusi import dan peningkatan TKDN. Model pengelolaan yang digunakan menggunakan model flagship. Dalam pengelolaannya, PRN ini akan mendanai 49 produk yang masuk dalam sembilan bidang fokus utama dari program RIRN (program jangka panjang tahun 2017 – 2045), yaitu pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, kemaritiman, soshumsendikbud, pertahanan & keamanan, dan multidisiplin. Ia juga menegaskan bahwa para dosen vokasi diharapkan dapat berkontribusi dalam pembuatan produk-produk yang berbasis riset terapan agar dapat ‘menjual’ di pasaran, tentunya dengan syarat produk riset inovasi tersebut memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Narasumber selanjutnya, yaitu Bapak Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D. (Editor-in-Chief IJTech), membawakan materi berjudul “Tips’nTricks Penulisan Artikel Ilmiah Terapan dan Tata Kelola Jurnal Terindeks”. Ia menuturkan bahwa dosen vokasi memiliki penelitian terapan, dimana penelitian tersebut tidak hanya berguna bagi akademisi, tetapi juga bagi para praktisi. Sehingga, ia menyarankan agar para dosen vokasi mempublikasikan tulisan mereka ke dalam jurnal asosiasi profesi. Dalam penulisan, struktur merupakan hal terpenting. Metode yang digunakan adalah IMRaD (Introduction, Method, Results, and Discussion). Ia pun menjelaskan satu per satu cara penulisan artikel ilmiah yang baik, meliputi judul, abstrak, introduction, methodology, sampai dengan conclusion.
Acara dilanjutkan dengan materi yang dibawakan oleh Dr.Eng. Mohamad Sahlan, S.Si., M.Eng. (Peneliti Propolis untuk atasi COVID-19) dengan judul “Membangun Gagasan Menjadi Inovasi Produk Hingga Hak Cipta/Paten”. Ia menjelaskan bahwa hal yang perlu dilakukan dalam menjalankan riset terapan adalah kolaborasi dengan industri. Dalam melakukan riset, peneliti harus mengetahui tujuan utama dalam melakukan penelitian tersebut. Dua pendekatan gagasan peneliti dalam melakukan riset, yaitu technology push (riset berdasarkan hal yang diinginkan oleh peneliti agar diterima oleh pasar) atau market pull (riset yang sesuai dengan kebutuhan pasar). Ia juga menyimpulkan bahwa dalam pencarian ide untuk riset terapan, selain dari artikel-artikel jurnal nasional atau internasional, juga dapat diambil dari paten atau produk eksisting yang ada, tentunya komunikasi dengan para stakeholders. Penelitian multidisiplin juga perlu dilakukan agar masyarakat bisa menggunakan produk hasil dari penelitian tersebut. Produk yang dihasilkan dari invensi dapat didaftarkan hak kekayaan intelektualnya dalam bentuk Paten maupun Hak Cipta.
Moderator menutup acara ini dengan kesimpulan yang ia sampaikan, yaitu bahwa ekonomi kita akan berbasis inovasi, adanya tantangan-tantangan sebagai dosen vokasi yang dibutuhkan untuk terus meningkatkan minat dalam menulis artikel. Penulisan artikel tersebut dapat dimulai dari prosiding, kemudian meningkatkannya menjadi artikel dalam jurnal. Sehingga, dengan membangun jurnal, hal itu akan menjadi aset bagi institusi.